Berawal
dari semangat yang tinggi, niat yang kuat, dan tekad yang menggebu, perjalanan untuk
lebih mengenal antar teman-teman FKKMI Jogja pun dimulai. Puncak Gunung Prau di
Kota Asri yang menjadi tujuan pada perjalanan kali ini. Puji syukur kehadirat
Allah yang Maha Esa telah memberikan kesempatan kami untuk bisa menikmati
keindahan alam ciptaan-Nya di puncak Gunung
Prau yang terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo dengan ketinggian 2565
mdpl.Pada perjalanan kali ini, beberapa dari kami tidak dapat mengikuti
perjalanan dikarenakan ada beberapa hal yang tidak bisa ditinggalkan. Meskipun
tidak semua bisa mengikutinya, tapi doa dan semangat teman-teman BPW V FKKMI
DIY yang tidak dapat pergi, turut menyertai perjalanan kami.
Kami
memulai perjalanan dari Jogja dengan beranggotakan enam orang, yaitu Mba Devie,
Mas Danu, Mas Rizki, Mba Yani, Mba Eka, dan Indah. Satu orang yang juga dapat
pergi yaitu Mas Faisal, akan tetapi Mas Faisal berangkat dari rumahnya di
Cilacap.Hari Rabu, tanggal 04 Mei 2016 pukul 20.00 WIB, kami berkumpul di Kopma
UPY untuk mengambil peralatan outdoor yang kami sewa. Setelah selesai packing,
sekitar pukul 20.30 kami mulai perjalanan menuju Wonosobo, kami berangkat
melalui jalur (Jogja-Purworejo-Kebumen-Wonosobo) karena malam itu kami
berencana singgah di rumah Mba Eka yang terletak di Kecamatan Wadaslintang,
Wonosobo (perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen). Dalam
perjalanan menuju rumah Mba Eka, kami singgah di kota Wates, Kulonprogo untuk
makan malam, kami makan Nasi Gandul makanan khas dari kota Pati, rasanya enak
dan harganya terjangkau. Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan melewati
Kabupaten Purworejo jalanan masih sangat ramai dan masih banyak lampu
penerangan, memasuki kabupaten kebumen menuju wadaslintang, petualangan dimulai
menyusuri jalan yang gelap dan berliku membuat kami harus berhati-hati dan
pelan-pelan dalam berkendara. Sampai di wadaslintang petualangan belum selesai,
untuk sampai dirumah Mba Eka kami harus melewati jalan yang sepi, gelap,
berliku, terjal, dan sampai harus bertemu dengan sekelompok anjing
ditengah-tengah permukiman warga. Pukul 00.30 WIB kami sampai dirumah Mba Eka,
disana kami beristirahat sejenak sambil meminum teh hangat. Pukul 02.00 WIB kami
bergegas untuk tidur karena esok pagi kami harus melanjutkan perjalanan ke
Wonosobo. Disela-sela waktu sebelum tidur kami bercerita sedikit mengenai
hal-hal yang terjadi selama perjalanan, dari mulai lucunya Mba Eka saat
dibonceng dengan Mas Danu, Mas Rizki yang lebih memilih bertemu dengan orang
yang berkelahi daripada bertemu anjing, sampai membicarakan mandi atau tidak
esok pagi sebelum melanjutkan perjalanan. Semua cerita selama perjalanan begitu
lucu sampai tak sadar satu persatu dari kami pun terlelap.
Menuju
pos 3 sampai ke puncak trek semakin terjal dan sulit, kami harus berhati-hati
supaya tidak terpeleset. Berkat kerjasama, kesabaran dan kekompakan, pukul
19.00 WIB kami sampai di puncak gunung prau.
Mas
Faisal, Mas Danu, Mas Rizki dan Mas Gempur bergegas mendirikan tenda, sedangkan
teman-teman perempuan yang lain beristirahat sambil sesekali membantu. Langit
prau malam itu begitu indah, bintang- bintang bertaburan memanjakan mata setiap
orang yang melihatnya, dinginnya udara puncak prau tak menggoyahkan semangat
kami untuk tetap berada diluar tenda menikmati indahnya taburan bintang dialam
bebas dengan riuhan canda tawa teman-teman dan para pendaki lainnya. Malam itu
puncak prau sedang ramai ratusan tenda berjajar.Sekitar pukul 22.30 WIB beberapa
dari kami sudah mulai mengantuk, dan satu persatu mulai memasuki tenda. Sebelum
tidur, kami sempatkan untuk bercerita satu sama lain tentang pribadi maupun
organisasi. Mba Yani pamit terlebih dahulu untuk tidur, disusul oleh yang
lainnya. Pukul 04.00 WIB kami bergegas bangun untuk menikmati Sunrise, sebelum
itu tidak lupa kami shalat subuh terlebih dahulu. Setelah sholat subuh kami
bergegas keluar tenda untuk menikmati Sunrise di puncak prau yang begitu indah
dengan gunung sumbing dan sindoro yang berjajar sebagai backgroundnya dan ditambah
hamparan bunga daisy di bukit teletubies. Sungguh panorama alam yang akan
membuat setiap orang rindu untuk datang kembali. Untuk pertama kali nya pada hari
Jum’at tanggal 06 Mei 2016 bendera BPW V FKKMI DIY bisa berkibar di langit kota
asri, puncak prau, Dieng Negeri di Atas Awan. Sungguh kebanggaan dan
kebahagiaan luar biasa buat kami bisa mendaki puncak bersama-sama.
Pukul
08.00 WIB kami kembali ke tenda utuk memasak dan sarapan pagi, Mas Faisal yang
menjadi koki kami karena dia yang membawa logistik paling lengkap. Tempe goreng
pagi itu mungkin tempe goreng paling enak untuk kami, karena dimasak dan
dimakan diatas puncak gunung.
Pukul
09.30 kami bersiap siap untuk turun kembali ke basecamp, perjalanan turun cukup
tersendat karena ramainya pendaki yang juga ingin turun. Karena trek yang curam
dan licin kami harus berhati-hati, lebih baik berjalan pelan daripada cepat
tapi membahayakan.
Kami sampai dibasecamp sekitar pukul 11.30 WIB
dengan tubuh yang lelah. Mas Faisal, Mas Danu, Mas Rizki dan Mas Gempur pergi
melaksanakan shalat jum’at. Sementara para cewek cewek berkemas kemas dan beristirahat
dengan ditemani es dawet durian. Pukul 14.00
kami pergi meninggalkan basecamp untuk melanjutkan perjalanan pulang ke
kota istimewa. Sebelum pulang kami sempatkan untuk makan bersama di warung
bakso, setelah makan kami berpisah dengan Faisal dan mas Gempur karena mereka
pulang menuju Cilacap. Perjalanan pulang menuju kota istimewa cukup tersendat
karena padatnya arus kendaraan di kawasan wisata Dieng, banyak orang yang
memanfaatkan waktu libur untuk liburan ke Dieng. Di tengah perjalanan hujan
turun cukup deras dan memaksa kami untuk berteduh di Gardu Pandang Tieng, saat
berteduh kami ditemani pak polisi yang sedang bertugas, beliau sangat baik
berbagi cerita dan pengalaman kepada kami. Pukul 16.00 WIB kami melanjutkan
perjalanan, karena kami kurang paham rute jalan, kami hanya mengikuti papan
penunjuk arah kami melewati jalan pedesaan yang sepi dan udaranya sangat sejuk.
Sempat ada rasa khawatir tersesat, sampai waktu magrib tiba kami masih di jalan
pedesaan samapi akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat sejenak dan
menjalankan ibadah shalat maghrib. Setelah beberapa lama menyusuri jalan pedesaan
kami sampai di jalan utama Wonosobo-Magelang. Perjalanan Wonosobo Magelang kami
tempuh dalam waktu 2 jam. Kondisi tubuh yang lelah memaksa kami untuk sering
berhenti beristirahat sejenak, di Magelang kami menyempatkan untuk makan malam
bersama mengisi perut yang sejak siang sudah keroncongan. Setelah beristirahat
sejenak kami melanjutkan perjalanan pulang ke kota istimewa. Akhirnya pada
pukul 24.00 WIB kami sampai di kota istimewa dengan selamat. Perjalanan selama
hampir 10 jam mungkin terasa melelahkan tapi semua itu terkalahkan oleh
kebahagiaan yang kami rasakan. Semua
bukan tentang seberapa tuinggi puncak yang dituju, seberapa terjal dan curam jalan
yang dilalui, seberapa jauh kaki melangkah, dan seberapa berat beban yang
dipunggung, tapi semua tentang pengorbanan, perjuangan, persahabatan,
persaudaraan, kerjasama, kesabaran, kekompakan, kebahagiaan, dan solidaritas.
Wonosobo Punya Cerita,
04-06 Mei 2016
BPW V FKKMI DIY ( Danu,
Devie, Eka, Faisal, Indah, Rizki, Yani)..
Masih banyak cerita yang terjadi
selama perjalanan, dari mulai bercanda-canda dimotor, mampir ketoilet umum dan
digedor-gedor karena lama, ketinggalan rombongan, buang angin ditenda beberapa
kali dengan suara yang menggelegar (tanda-tanda masuk angin), motong tempe
tanpa pisau, iseng ngegodain orang dan digodain orang waktu naik-turun, nyanyi
sepanjang perjalanan supaya gak ngantuk, mba devi yang sempet tidur waktu
diperjalanan sampai bisa mimpi pula, mas rizki yang bilang: kalo ngantuk
kepalanya di ikat aja, lucunya liat mba eka yang dibonceng mas danu, ketemu Mas
Arif dari Kopma FE UII, dan masih banyak lagi. Kami punya cerita di wonosobo
Gunung Prau, kami punya kenangan di Gunung Prau. Intinya kami bahagia,
terima kasih teman-teman semua. Semoga FKKMI semakin jaya, semoga kekeluargaan
teman-teman FKKMI wilayah jogja khususnya bisa berlanjut sampai tua nanti, semoga
bendera FKKMI bisa berkibar dipuncak-puncak gunung lainnya, dan semoga
teman-teman FKKMI maupun teman-teman pejuang koperasi lainnya yang belum bisa
ikut bisa ikut diacara ataupun kegiatan-kegiatan FKKMI Wilayah V Yogyakarta
lainnya J
0 Komentar untuk "Wonosobo Punya Cerita"
Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Official Website Himpunan Koperasi Mahasiswa Yogyakarta (HKMY) KopmaJogja.com. Kritik dan Saran Kami Harapkan Demi Kemajuan Dan Sempurnanya Website Kami Ini. Selamat Beraktivitas.